January 28, 2020

Pengertian Pantun Menurut Para Ahli

Pengertian Pantun – Info tentang pengertian serta ciri-ciri pantun tentunya bermanfaat. Ditambah lagi untuk anak yang masih duduk di kursi sekolah. Kata pantun memang tidak asing di telinga kita.

Pantun adalah salah satunya jenis puisi lama yang terbagi dalam empat baris mencakup sampiran serta isi dan bersajak a-b-a-b. Sering dipakai beberapa komedian untuk melawak, beberapa orang untuk bercanda canda, atau orang yang akan mengutarakan isi hatinya.

Untuk lebih detilnya, di sini akan diberi uraian singkat tentang pengertian serta ciri-ciri pantun. Tetapi sebelum belajar mengenai pengertian serta ciri-ciri pantun, alangkah selengkapnya bila kita tahu mengenai riwayat lahirnya pantun.

Sejarah Pantun


Sebagaimana yang kami lansir dari situs Nurfasta, Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau, seorang sastrawan yang hidup pada jaman yang sama juga dengan raja Ali Haji. Beliau ialah orang yang pertama-tama mencatatkan pantun (sastra lisan) melalui satu antologi pantun yang berjudul Perhimpunan Pantun-Pantun Melayu.

Pantun datang dari kata "patun” dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun”. Dalam bahasa Jawa diketahui dengan arti "parikan”. Sedang dalam bahasa Sunda diketahui dengan arti "paparikan”. Dalam bahasa Batak diketahui jadi umpasa (dibaca uppasa). Pantun dipandang seperti bentuk karma dari Jawa Parik yang bermakna "Pari”, berarti paribahasa atau peribahasa dalam bahasa Melayu. Hampir bersisihan dengan arti umpama atau seloka dalam bahasa India.

Awalannya pantun diketahui dengan senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan, menurut Fang (1993:195). Dahulu pantun dipakai jadi sastra lisan tetapi bersamaan perkembangan jaman, pantun diberikan berbentuk tulisan. Pantun pertama-tama ada dalam riwayat Melayu dan beberapa hikayat terkenal misalnya syair Ken Tambuhan.

Menurut Dr. R. Brandstetter, kata pantun datang dari akar kata tun, yang ada dalam beberapa bahasa Nusantara. Contoh, tuntun bermakna teratur (bahasa Pampanga), saksikan yang bermakna bercakap menurut ketentuan khusus (bahasa Tagalog), tuntun yang bermakna benang atau atuntun yang bermakna teratur serta matuntun yang bermakna pimpin (bahasa Jawa kuno), dan pantun yang bermakna kesopanan atau kehormatan (bahasa Toba).

Van Ophuysen dalam Hamidy (1983: 69) menyangka pantun itu datang dari bahasa daun-daun, sesudah lihat ende-ende Mandailing yang menggunakan daun-daun untuk menulis surat-menyurat dalam percintaan. Menurut rutinitas orang Melayu di Sibolga, didapati rutinitas suami memberi ikan belanak pada istrinya, dengan mengharap supaya istrinya beranak.

Sedang menurut R. J. Wilkinson serta R. O. Winsted dalam Hamidy (1983:69), mengatakan keberatan dengan asal-usul pantun seperti sangkaan Ophuysen. Dalam bukunya "Malay Literature” yang pertama keluar tahun 1907, Wilkinson malah balik menanyakan, ‘tidakkah hal tersebut harus dipandang sebaliknya?’. Jadi pantun bukan datang dari bahasa daun-daun, malah bahasa daun-daunlah yang datang dari pantun.

Pengertian Pantun dari Beberapa Sudut Pandang

Bahasan pengertian serta ciri-ciri pantun ini akan diawali pada pengertiannya terlebih dulu. Ada banyak jenis pemikiran mengenai pengertian pantun. Yuk baca yang di bawah ini:

1. Menurut KBBI

Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap baitnya (kuplet) terbagi dalam empat baris yang bersajak (a-b-a-b) di akhir kalimat, terdiri atas sampiran (baris pertama serta baris ke-2) yang dipakai untuk sandaran, sedang isi terdapat pada baris ke-3 serta ke empat, tiap larik terbagi dalam empat kata. Pantun dikatakan sebagai peribahasa sindiran.

2. Menurut Herman J Waluyo "2005:32”

Mengatakan jika pantun ialah puisi melayu asli yang telah mendarah daging dalam budaya warga.

3. Menurut Alisyahbana "2004:1”

Mengatakan jika pantun sesuatu karya puisi lama yang benar-benar diketahui oleh orang dahulu atau benar-benar diketahui pada warga lama. Pantun mempunyai ciri-ciri seperti setiap bait terbagi dalam empat baris serta tiap barisnya terdiri atas 4-6 kata serta atau 8-12 suku kata. Terdiri atas sampiran serta isi. Sampiran adalah baris pertama serta ke-2, sedang baris ke-3 serta ke empat ialah isi.

4. Menurut Kaswan Serta Rita "2008:77”

Pantun adalah jenis puisi melayu lama dimana tiap baitnya terbagi dalam empat larik dan bersajak a-b-a-b, larik pertama serta ke-2 disebutkan sampiran, sedang larik ke-3 serta ke empat disebutkan isi.

Di sampiran tidak memiliki kandungan satu isi atau makna, sebab arti dari sampiran cuma diambil rima persajakannya, jadi saat akan membuat pantun, seharusnya bikin dahulu didalamnya selanjutnya mengejar sampirannya.

5. Menurut Sunarti "2005:11”

Pantun adalah satu bentuk puisi lama, keindahannya terdapat pada sisi bahasanya. Salah satunya keindahan bahasa dalam pantun diikuti oleh rima a-b-a-b pada tiap akhir barisnya.

6. Menurut R.O. Winsted

Pantun bukan hanya gubahan satu kalimat yang memiliki rima serta irama, tetapi pantun sesuatu serangkaian kata yang memiliki keindahan untuk menggambarkan satu kehangatan cinta, kasih sayang, kangen, sakit hati, iri serta dendam dari penuturnya.

7. Menurut Edi Dan Farika "2008:89”

Pantun ialah bentuk puisi lama yang telah terkenal dalam beberapa bahasa di nusantara, pantun diketahui jadi parikan (dalam bahasa jawa), pantun diketahui jadi paparikan (dalam bahasa sunda).

8. Menurut Hidayat "2010:1”

Pantun adalah salah satunya jenis puisi melayu lama yang benar-benar dikenal dengan luas di tanah air kita.

9. Menurut Surana "2010:31”

Menurut Surana "2010:31” mengatakan jika pantun ialah satu bentuk puisi lama yang tercipta dari empat larik berima silang "a-b-a-b” setiap akhir baris, larik pertama serta ke-2 disebutkan sampiran atau sisi objektifnya, yang umumnya berbentuk satu lukisan alam atau hal apapun yang bisa diambil jadi majas, larik ke-3 serta ke empat disebutkan isi atau sisi dari subjektifnya.

10. Menurut Dr. R. Brandstetter

Menurut Dr. R. Brandstetter, kata pantun datang dari akar kata tun, yang ada dalam beberapa bahasa Nusantara. Contoh, tuntun bermakna teratur (bahasa Pampanga), saksikan yang bermakna bercakap menurut ketentuan khusus (bahasa Tagalog), tuntun yang bermakna benang atau atuntun yang bermakna teratur serta matuntun yang bermakna pimpin (bahasa Jawa kuno), dan pantun yang bermakna kesopanan atau kehormatan (bahasa Toba).

Posted by: Pasak Bumi at 02:09 PM | No Comments | Add Comment
Post contains 884 words, total size 7 kb.




What colour is a green orange?




17kb generated in CPU 0.0071, elapsed 0.0246 seconds.
35 queries taking 0.0196 seconds, 79 records returned.
Powered by Minx 1.1.6c-pink.